Manusia adalah makhluk yang hidup dalam paradoks. Di balik kerentanan dan keterbatasan, terdapat kekuatan untuk mencintai, mencipta, dan berubah.
Di satu sisi, kita sering merasa tak berdaya di hadapan kekacauan alam semesta. Namun di sisi lain, kita memiliki kemampuan untuk menemukan makna dalam setiap pengalaman—meskipun itu datang dari penderitaan atau kebahagiaan yang sesaat.
Filosofi mengajarkan bahwa eksistensi manusia bukanlah sesuatu yang statis; ia selalu bergerak, dipenuhi pertanyaan tentang siapa kita sebenarnya dan apa tujuan kehadiran kita di dunia ini.