Loading...
The Lectures

Konsep Islam tentang Sehat dan Sakit

Dalam ajaran Islam, sehat dan sakit bukanlah dua kondisi yang semata-mata dilihat dari aspek fisik atau medis. Keduanya dipahami sebagai bagian dari takdir Allah SWT yang mengandung makna spiritual, moral, dan sosial yang dalam. Sehat adalah nikmat yang harus disyukuri, sementara sakit adalah ujian yang harus dihadapi dengan sabar dan ikhtiar.

Islam memandang kesehatan sebagai salah satu karunia terbesar dari Allah. Rasulullah SAW bersabda bahwa “dua nikmat yang banyak dilalaikan manusia adalah kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari). Oleh karena itu, menjaga kesehatan adalah bentuk ketaatan dan rasa syukur kepada Allah. Islam mendorong pola hidup bersih, makan secukupnya, menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan, serta berolahraga. Semua ini menunjukkan bahwa hidup sehat adalah bagian dari ibadah.

Sementara itu, sakit dalam Islam tidak dipandang sebagai hukuman, melainkan sebagai ujian keimanan dan sarana penyucian jiwa. Banyak hadits menyebutkan bahwa sakit yang diderita seorang mukmin akan menggugurkan dosa-dosanya dan meninggikan derajatnya di sisi Allah. Bahkan, sakit bisa menjadi jalan menuju surga jika dihadapi dengan sabar dan ridha. Islam juga mengajarkan bahwa meskipun segala sesuatu berada dalam kehendak Allah, manusia tetap diperintahkan untuk berikhtiar dan berobat, karena Allah menciptakan penyakit bersamaan dengan obatnya.

Dengan demikian, Islam menawarkan pandangan yang seimbang dan menyeluruh tentang sehat dan sakit. Keduanya merupakan bagian dari dinamika kehidupan yang harus disikapi dengan kesadaran ruhani, usaha lahiriah, dan akhlak mulia. Konsep ini relevan dalam membangun masyarakat yang tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga kuat secara mental, sosial, dan spiritual.

BACA JUGA:   Muhammadiyah-Aisyiyah di antara Gerakan Islam Lainnya
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *